KewirausahaanPengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati. Bahan makanan yang ada di alam ini mempunyai sifat dan karakteristik yang beragam. Tetapi banyak juga kesamaan sifat yang dimilikinya, salah satunya mudah rusak. Misalnya buah mangga, sejak dipanen hanya bisa bertahan maksimum seminggu di suhu ruang, setelah itu mangga akan membusuk. Perhitungan biaya produksi makanan awetan dari bahan nabati pada dasarnya sama dengan cara biaya produksi lainnya. Biaya yang harus dihitung adalah biaya investasi, biaya tetap listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll, serta biaya tidak tetap bahan baku, tenaga kerja dan overhead. Bahan baku dapat terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku tambahan, serta bahan kemasan Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku. Biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai keterampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai kesepakatan antara pekerja dan pemilik usaha atau kesepakatan dalam kelompok kerja. Biaya produksi menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual juga harus mempertimbangkan modal dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk produksi. Pengolahan produk kesehatan membutuhkan peralatan dan mesin kerja. Biaya pembelian alat-alat kerja tersebut dihitung sebagai modal kerja. Biaya modal kerja ini akan terbayar dengan laba yang diperoleh dari hasil penjualan. Titik impas Break Even Point adalah seluruh biaya modal yang telah dikeluarkan sudah kembali. Setelah mencapat titik impas, sebuah usaha akan mulai dapat menghitung keuntungan penjualan. Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Secara umum biaya overhead dibedakan atas biaya overhead tetap, yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan biaya overhead variabel, yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya overhead. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi HPP. Pada bahasan kali ini, akan dipaparkan contoh perhitungan harga untuk minuman lidah buaya. Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok lidah buaya, masing-masing berisi 240 gram lidah buaya buah dan kuah. Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap dan tidak tetap variabel untuk lidah buaya disajikan berikut ini. Hal ini untuk menjadi bahan pembelajaran jika akan membuat perencanaan kewirausaah jenis produk lainnya. 1. Investasi Alat dan Mesin Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya. Pada proses produksi lidah buaya, alat dan mesin yang dibutuhkan pada alat dan mesin lidah buaya 2. Biaya Tidak tetap Variabel Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi. Jadi, sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu dan bahan kemasan. Pada proses produksi minuman lidah buaya, kebutuhan bahan baku pada TabelBiaya Tidak Tetap Lidah buaya 3. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya. Pada produk lidah buaya, biaya tetap yang dibutuhkan tersaji pada TabelBiaya Tetap Lidah buaya 4. Total Biaya Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada proses produksi lidah buaya, total biaya yang dibutuhkan adalah Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap = Rp + Rp = Rp 5. Harga Pokok Produksi HPP Harga Pokok Produksi HPP adalah harga pokok dari suatu produk. Jika dijual dengan harga tersebut, produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk bisa menentukan harga jual. Harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan diambil. Untuk produk lidah buaya ini, HPP-nya adalah Total Biaya / Jumlah produksi Rp 1. / 500 = Rp. 6. Harga Jual Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut. Harga jual bisa ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih murah karena saluran distribusi agen, toko, counter, dll tentu juga harus mendapatkan keuntungan. Pada produk lidah buaya dalam kemasan mangkok ini, melihat HPP-nya yaitu dan produk pesaing dengan volume yang relatif sama dijual berkisar sampai ditetapkan harga jual untuk minuman lidah buaya dari pabrik adalah Rp pada Tabel 4, dengan harapan di tingkat konsumen, harganya adalah Rp sampai Rp jual lidah buaya 7. Penerimaan Kotor Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya. Pada produksi lidah buaya ini, jumlah penerimaan kotor pada TabelPenerimaan Kotor Lidah Buaya 8. Pendapatan Bersih Laba Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya. Pada produksi lidah buaya ini, jumlah penerimaan bersih adalah Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – Total biaya = – = Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 500 mangkok lidah buaya, akan mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp lima ratus Sembilan puluh satu ribu lima puluh rupiah.
Perhitunganbiaya produksi makanan awetan berbahan dasar nabati pada dasarnya sama saja dengan cara biaya produksi lainnya. Biaya yang harus dihitung adalah biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat atau gedung, dan lain-lain), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead ).
Pembiayaan dalam mengolah makan awetan nabati harus dihitung secara cermat, oleh karena itu harus mengetahui komponen-komponennya, maka bisa dikatakan biaya adalah Kas atau uang yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau semua pembiayaan dalam memproduksi barang yang diharapkan memberikan manfaat baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Komponen biaya produksi secara umum sangat penting karena berpengaruh terhadap pembuatan produk yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya terhadap harga jual produk. Tujuan dari pembiayaan ini adalah Mencari untung profitabilitas yaitu dengan tujuan memperoleh hasil pembiayaan yang disalurkan dalam bentuk laba yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari bisnis yang dikelola oleh pelanggan. Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu prosesproduksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yangberlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Perhitungan biaya produksi makanan awetan dari bahan nabati padadasarnya sama dengan cara biaya produksi lainnya. Biaya yang harus dihitungadalah biaya investasi, biaya tetap listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll,serta biaya tidak tetap bahan baku, tenaga kerja dan overhead. MenurutPerry 1997 biaya produksi adalah penjumlahan antara biaya tidak langsung overhead cost dan biaya langsung direct cost. Menurut Sadono Sukirno 2003 biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk mendapat faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang digunakan untuk menciptakan produk perusahaan. Menurut Sutrisno 2009 biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam mengolah bahan baku sehingga menjadi produk selesai. Jadi Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur Biaya Produksi Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Secara umum biaya overhead dibedakan menjadi dua yaitu biaya overhead tetapdan biaya overhead variabel. Biaya Overhead TetapBiaya overhead tetapadalah biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya Overhead VariabelBiaya overhead variabel adalah biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya overhead. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi HPP. Pada bahasan kali ini, akan dipaparkan contoh perhitungan harga untuk minuman lidah buaya. Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok lidah buaya, masing-masing berisi 240 gram lidah buaya buah dan kuah. Unsur biaya produksi meliputi biaya investasi, dan biaya produksi. Sedangkan untuk biaya produksi itu sendiri ada 2 macam yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. 1. Investasi Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya. Pada proses produksi lidah buaya, alat dan mesin yang dibutuhkan pada Tabel 1. 2. Biaya tidak tetap VariabelBiaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi. Jadi, sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu dan bahan kemasan. Pada proses produksi minuman lidah buaya, kebutuhan bahan baku pada Tabel 2. 3. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya. Pada produk lidah buaya, biaya tetap yang dibutuhkan tersaji pada Tabel 3. Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada proses produksi lidah buaya, total biaya yang dibutuhkan adalah Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap = Rp + Rp = Rp Rangkuman Pengertian Biaya ProduksiMenurut Perry 1997 biaya produksi adalah penjumlahan antara biaya tidak langsung overhead cost dan biaya langsung direct cost.Menurut Sadono Sukirno 2003 biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk mendapat faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang digunakan untuk menciptakan produk Sutrisno 2009 biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam mengolah bahan baku sehingga menjadi produk Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya produksi biaya tetap dan biaya tidak tetap atau variabel. PerhitunganBiaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati Perhitungan biaya produksi makanan awetan dari bahan nabati pada dasarnya sama dengan cara biaya produksi lainnya. Biaya yang harus dihitung adalah biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). 0% found this document useful 0 votes39 views8 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes39 views8 pagesPerhitungan Biaya Makanan Awetan Dari Bahan NabatiJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Biayatenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan dalam bentuk upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja dalam pembuatan barang. Mereka dapat disebut juga sebagai tim produksi. 3. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik atau factory overhead cost adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
PerhitunganBiaya Makanan Awetan Dari Bahan Nabati pada dasarnya sama dengan cara biaya produksi lainnya. Biaya yang harus dihitung adalah biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead).
MenghitungHarga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual dari suatu produk bahan awetan Nabati.
Perhitunganbiaya produksi makanan awetan dari bahan nabati pada dasarnya sama dengan cara biaya produksi lainnya. Biaya yang harus dihitung adalah biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll),serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead).
AssalamualaikumWR. WB.Kami dari kelompok 5 X MIPA 5. Beranggotakan 5 Anggota :1) Mayahusna Fatimah 2) Eko Subianto 3) Adrian Muldiawan 4) Amelia Azzahra 5)
SistemPengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati. Upload Loading Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati Dalam dokumen Kelas 10 C. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan . Dalam dokumen Kelas 10 SMA Prakarya dan Kewirausahaan sm 1 Buku Siswa 2016 (Halaman 112-119)
.
  • fhtiy5y39c.pages.dev/277
  • fhtiy5y39c.pages.dev/83
  • fhtiy5y39c.pages.dev/226
  • fhtiy5y39c.pages.dev/376
  • fhtiy5y39c.pages.dev/30
  • fhtiy5y39c.pages.dev/260
  • fhtiy5y39c.pages.dev/289
  • fhtiy5y39c.pages.dev/76
  • perhitungan biaya makanan awetan dari bahan nabati